Senin, 15 April 2013

Pertemuan ketiga, 10 Maret 2013


Pertemuan ini ceritanya hari minggu dan temen2 DAC gak bisa dateng dengan kesibukannya pentas, keren yaa dan kemudian dengan modal nekat lagi, finally saya, anggi, yasinta, para pemerintah IYA! Berpikir untuk ngisi apa gitu. Sehari sebelum si Anggi juga udah curhat, “meg enaknya bsk minggu di isi apa ya? Aku belum ada persiapan nih mau di isi apa.” JEDEERR saya kaget, hahaha si ibu president aja belum tau mau ngisi apa, lah saya makin gak tau, kan itu pertama kalinya saya ngajar dan pertama kalinya berinteraksi dengan bahasa isyarat. Hmm bingung, kaget, campur aduk. Dan lagi lagi, modal NEKAT! Menyelamatkan segalanya.
                Hari itu ibu anggi hanya member pengarahan, nanti dibagi tiga aja, berdasarkan kelas, trus isi deh sesuai dengan bakatnya. Dan aku ambil kelas fotografi. Haha ini modal NEKAT! Pake banget, ya gimana kagak, orang ilmu fotografi aja gak punya, Cuma modal kamera doang, berruuntuunngg banget punya temen2 IYA! Ranger yang bantuin saya. Akhirnya Cuma kasih materi2 yang yaa, simple, pengalaman mereka, ngajak mereka jalan2 dan sedikit ilmu2 yang saya ngerti.
                Bahasanya meg?hmm capur aduk, beruntung juga disitu ada yang pinter baca oral (gerakan mulut) jadi terkadang kita diajarin bahasa isyarat nya sama mereka. Dan, mereka keterbatasan dalam hal kosa kata, jadi harus nerangin pake bahasa yang umum, yang awam dah. Dan kemudian saya teringat. Sepintar apapun kamu dalam berbahasa, yang paling penting adalah mengerti apa yang mereka maksud dan menjelaskan apa yang mereka belum mengerti. Simple kan?kamu gak harus jadi kepala (maaf) dpr yang berbicara berapi-api, dengan bahasa dan istilah yang susah, daaaan yang ngerti juga Cuma dia, yang nanggepin juga Cuma itu-itu aja. Dan orang lain?teman2 difable lain? Oke itu minoritas, Cuma itu juga ciptaan Tuhan woy, apa kamu mau di diskriminasi sama Tuhan?dibeda2in sama Tuhan? Enggak kan? Nah masak berani2nya kamu diskriminasiin ciptaan Tuhan? Hmm tanyakan sama hati masing2 yaa, hatinya yang paling dalem kalau bisa, karena sesungguhnya setiap orang itu adalah orang baik, Cuma apa yang mau ia pilih, mau jadi baik, atau mau tidak baik?

0 komentar:

Posting Komentar