Pertemuan ini
ceritanya hari minggu dan temen2 DAC gak bisa dateng dengan kesibukannya
pentas, keren yaa dan kemudian dengan modal nekat lagi, finally saya, anggi, yasinta, para
pemerintah IYA! Berpikir untuk ngisi apa gitu. Sehari sebelum si Anggi juga
udah curhat, “meg enaknya bsk minggu di
isi apa ya? Aku belum ada persiapan nih mau di isi apa.” JEDEERR saya
kaget, hahaha si ibu president aja belum tau mau ngisi apa, lah saya makin gak
tau, kan itu pertama kalinya saya ngajar dan pertama kalinya berinteraksi
dengan bahasa isyarat. Hmm bingung, kaget, campur aduk. Dan lagi lagi, modal
NEKAT! Menyelamatkan segalanya.
Hari itu ibu anggi hanya member
pengarahan, nanti dibagi tiga aja, berdasarkan kelas, trus isi deh sesuai
dengan bakatnya. Dan aku ambil kelas fotografi. Haha ini modal NEKAT! Pake
banget, ya gimana kagak, orang ilmu fotografi aja gak punya, Cuma modal kamera
doang, berruuntuunngg banget punya temen2 IYA! Ranger yang bantuin saya. Akhirnya
Cuma kasih materi2 yang yaa, simple, pengalaman mereka, ngajak mereka jalan2
dan sedikit ilmu2 yang saya ngerti.
Bahasanya
meg?hmm capur aduk, beruntung juga disitu ada yang pinter baca oral (gerakan
mulut) jadi terkadang kita diajarin bahasa isyarat nya sama mereka. Dan,
mereka keterbatasan dalam hal kosa kata, jadi harus nerangin pake bahasa yang
umum, yang awam dah. Dan kemudian saya teringat. Sepintar apapun kamu dalam
berbahasa, yang paling penting adalah mengerti apa yang mereka maksud dan
menjelaskan apa yang mereka belum mengerti. Simple kan?kamu gak harus jadi
kepala (maaf) dpr yang berbicara berapi-api, dengan bahasa dan istilah yang
susah, daaaan yang ngerti juga Cuma dia, yang nanggepin juga Cuma itu-itu aja.
Dan orang lain?teman2 difable lain? Oke itu minoritas, Cuma itu juga ciptaan
Tuhan woy, apa kamu mau di diskriminasi sama Tuhan?dibeda2in sama Tuhan? Enggak
kan? Nah masak berani2nya kamu diskriminasiin ciptaan Tuhan? Hmm tanyakan sama
hati masing2 yaa, hatinya yang paling dalem kalau bisa, karena sesungguhnya
setiap orang itu adalah orang baik, Cuma apa yang mau ia pilih, mau jadi baik, atau mau
tidak baik?
0 komentar:
Posting Komentar